Posts

Showing posts from October, 2017

Salut akan Petani Rumput Laut

Image
Ilustrasi: http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2015/03/ru1-Memasang-bibit-rumput-laut-februari-2010.jpg B agaimanakah kehidupan petani rumput laut? Pertanyaan itu mengendap di dalam benak. Tatkala perjalanan saya sebentar lagi sampai. Di bawah terik matahari yang menyengat, laju sepeda motor ini semakin cepat. Semilir angin mengibas menghempas di antara hamparan sawah yang luas. Satu dua rumah warga pun terlewatkan, hingga akhirnya saya sampai di tempat tujuan, lingkungan Cilalang Kabupaten Takalar. Untuk melipat jarak sepanjang tiga puluh kilometer, saya mesti memakan waktu enam puluh menit lebih sedikit. Saya tak sendiri, bersama dengan Ayu Lestari, seorang karib yang berboncengan dengan kak Ana Amriana, seorang mentor sekaligus senior. Kami bertiga ikut dalam sebuah program pendampingan petani rumput laut oleh World Wildlife Fund (WWF) Indonesia. Daerah binaan WWF di Sulawesi Selatan terdapat di beberapa daerah seperti Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bone dan di ling

Mencibir Pembangunan Pesisir

Image
“Wilayah pesisir dan laut merupakan kawasan yang unik, karena umumnya permasalahan atau kerusakan lingkungan yang terjadi bersifat eksternalitas, yaitu pihak yang menderita akibat kerusakan bukanlah si pembuat pembuat kerusakan tersebut, melainkan pihak lain, yang biasanya masyarakat miskin dan lemah” Prof Dr Ir H Ambo Tuwo DEA (dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin), Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut (2011).             Kutipan di atas sangat terasa saat ini, saat pembangunan marak dilakukan di wilayah pesisir. Dewasa ini, persoalan wilayah pesisir dan laut seringkali menjadi sorotan. Apa sebab? Hal ini dikarenakan adanya pemanfaatan wilayah pesisir dan sumberdaya laut yang berlebihan. Reklamasi, itu salah satu judulnya. Di Indonesia, terdapat beberapa daerah: Bali, DKI Jakarta, Manado dan Makassar   yang   wilayah pesisirnya tengah dimanfaatkan dengan mengatasnamakan pembangunan.             Pembangunan di wilayah pesisir tentu haru

Belakang Istana

Image
            Istana. Megah dan mewah. Seperti itulah pikiran saya saat pertama kali melihat Istana Maemun di Kota Medan Sumatera Utara. Dari luar, warna kuning cerah terlihat dominan dibanding warna hijau. Di atap, terdapat tiga kubah warna hitam dengan bulan sabit di setiap ujungnya, khas seperti masjid. Relief semacam batik kotakkotak warna hijau cerah juga terukir indah di atas gerbang masuk istana.              Saya pun bergegas masuk, menaiki tangga hingga di ruang tengah. Di sana lampu gantung membuat suasana lebih megah, diikuti dengan relief plafon yang tak kalah mewah. Di sebelah kanan terdapat singgasana. Sebuah bantal tergeletak di atasnya. Bukan untuk tidur, tapi untuk Sultan duduk bersila. Ruangan itu memang digunakan oleh pemimpin dari Kesultanan Deli pada masa lalu sebagai ruang utama.             Kesultanan Deli, yang saat itu dipimpin oleh Sultan Mahmud Al Rasyid membangun Istana Maemun pada tahun 1888 sampai 1891. Bangunan Istana maemun terdiri dari du

Benci Dosanya Jangan Orangnya

Image
Belum tegak, hendak berlari. Begitulah kira-kira kelakuan sebagian besar netizen saat ini. belum tahu persoalan dengan benar, sudah melampiaskan amarah dengan kasar. Perilaku seperti ini sudah menghasilkan banyak korban, salah satunya Jajuddin, seorang guru honorer asal Bogor . Ribuan komentar mencaci, memaki, bahkan ancaman pembunuhan telah Jajuddin terima di halaman facebooknya.             Semua berawal dari penganiayaan seorang remaja di Jakarta. Entah mengapa, Jajuddin dianggap sebagai salah satu pelaku penganiyaan. Maka jadilah ia korban bully yang salah sasaran.             Melihat kejadian ini, saya teringat akan pernyataan sastrawan bernama Oscar Wilde yang berbunyi “Sebagian besar orang adalah orang lain”. Pernyataan ini saya anggap sangat sesuai dengan masa kini, saat sebagian hidup kita habiskan di dua dunia, dunia maya dan dunia nyata. Di dua dunia itu, kita saling bertukar pangaruh. Rasa kasihan, amarah dan kebencian gencar dihembuskan di dunia maya. Banyak y