Posts

Showing posts from September, 2017

Catatan Bedah Film Kala Benoa

Dan yang tersisa cuma debu Oh ini serius Tentang bumi ini, alam ini Nosstress, Tanam Saja .             Ya, ini semua tentang bumi kita. Alam kita. Penambangan, penebangan pohon, pengerukan dan penimbunan laut semakin marak terjadi. Aktivitas investasi ekonomi ini banyak yang berbenturan dengan adat istiadat masyarakat setempat. Harmoni hidup masyarakat adat  yang berdampingan dengan alam pun menghadapi bahaya.             Seperti dalam salah satu film produksi Watchdoc, berjudul 'Kala Benoa'. Film ini memilki dua garis besar. Reklamasi dan pariwisata. Bali memang terkenal dengan pariwisata. Turisme massal membuat persaingan harga antar hotel semakin tinggi. Selain itu, pertumbuhan hotel di pulau seribu dewa ini telah sampai pada titik jenuh. Banyaknya hotel juga membuat pemuda pesisir Bali banyak yang memilih bekerja di hotel dan meninggalkan pekerjaan orangtua mereka sebagai nelayan.            Jaringan Ekowisata Desa (JED) dalam film ini seakan menjadi

Opini: Eksploitasi Rindu Solusi

Image
Dimuat pertama kali di Harian Fajar edisi 6 Juli 2017.         Eksploitasi Rindu Solusi   “Nelayan kembali dari mencari ikan, kemudian mereka mendengar dan melihat perlakuan mandor yang ‘seenaknya’… sebenarnya ia akan marah, tetapi mereka membayangkan kematian akan menemuinya, tenggelam di laut Kamchatka yang gelap…” Kobayashi Takiji, Kani Kosen (1929)             Kutipan di atas merupakan sepotong cerita dari kisah nelayan dalam novel karya Kobayashi Takiji. Novel ini bercerita tentang para pekerja di kapal penangkap kepiting. Dalam novel ini, Kobayashi Takiji menggambarkan kehidupan buruh dan nelayan yang dieksploitasi, ditindas dan dibungkam dengan alasan ekonomi.             Dalam pengantar novel ini, guru besar sejarah Jepang Universitas Indonesia, Prof Dr I Ketut Surajaya, mengungkapkan, secara tersirat,   apa yang dirasakan para nelayan dalam kisah Kani Kosen bisa saja dirasakan nelayan pada masa kini. “Sejarah tidak mungkin berulang, tapi suasana batin suatu